Ayat Renungan:
1 Korintus 2: 12, “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.”
Hari ini kita belajar dari firman Tuhan tentang siapa kita di tengah dunia ini. Di dalam 1 Korintus 2: 12 disebutkan bahwa kita “menerima roh yang berasal dari Allah dan bukan dari dunia ini.” Artinya apa? Bahwa siapapun yang mengaku dan percaya di dalam Kristus sudah punya Roh TUHAN di dalam dirinya.
Saat Roh TUHAN ada di dalam kita, maka “kita akan tahu apa yang sebenarnya dikaruniakan Tuhan atas kita.” Salah satunya membuat kita menjadi berani. Sekalipun intimidasi ketakutan dari berbagai arah datang, Roh yang ada di dalam kita membuat kita menjadi berani.
Kita bisa lihat apa yang Roh Kudus lakukan atas hidup seorang Petrus. Roh ketakutan membuat Petrus harus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Tapi tahukah apa yang terjadi selanjutnya kepada dia? Setelah Yesus disalibkan, Roh Kudus menjamah hidupnya secara pribadi sehingga dia mengalami transformasi. Roh TUHAN membuat sosok penakut ini menjadi berani menyatakan kebenaran dan bersaksi tentang kebangkitan Kristus di hadapan ribuan orang (Kisah Para Rasul 2: 32).
Hari ini mari izinkan Roh Kudus bekerja di dalam kita. Bagaimana caranya? Mari lakukan tiga langkah ini:
1. Bangun iman setiap hari dengan merenungkan firman Tuhan (Roma 10: 17). Ketika kita memahami firman Tuhan, maka Roh Kudus akan memimpin kita untuk menjadi pelaku firman-Nya.
2. Hiduplah dalam integritas. Karena Roh Kudus bekerja di dalam hidup orang-orang yang hatinya benar.
3. Miliki hubungan doa yang intim dengan Tuhan. Melalui doa, kita sedang mengaktifkan Roh Kudus bekerja atas hidup kita.
Akhirnya, selamat berproses dan alami tuntunan Roh Kudus yang terus menerus.
Action: Hal apa yang saat ini sedang membuat Anda merasa takut? Dari renungan pagi ini bagaimana seharusnya Anda mengatasi kondisi tersebut?
Ayat Hafalan: 2 Timotius 1: 7, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”